Kamis, 27 Desember 2012

My Intuisi



" Kilatan halilintar tak akan goreskan bumi. Gemuruhnya langit tak pernah runtuhkan bumi. Bak redupnya lilin yang kau nyalakan tak akan pernah membuat kelam jiwa jiwa yang hilang ".
<< yunita asmira>>

Walaupun batu karang begitu keras dan sulit terpecahkan tetapi tak pernah sekalipun Ia membalas kepada ombak lautan yang menghantamnya.
<< yunita asmira>>

" Kita diciptakan oleh ALLAH SWT dengan dua telinga dan satu mulut. Maknanya bahwa kita harus lebih banyak mendengarkan hal-hal yang bermanfaat daripada membicarakan hal-hal yang tidak ada tujuannya".
<<yunita asmira>>

" Dia yang mencintaimu dari hati, mungkin saat ini rela melepas demi kebahagiaanMu. Tapi suatu saat nanti Dia akan datang menjemputmu kembali ".
< yunita asmira >

* Cinta tak akan murni hanya dengan bait-bait indah yang kau sajikan tetapi akan sempurna bila lirik indahmu kau satukan dengan murninya hati untuk cintamu *
< yunita asmira>

Kala cinta..,,
C.I.N.T.A
C : CERDAS
I : INOVATIF
N : NASIONALIS
T : TEPAT
A : AGAMIS
<< yunita asmira >>

" Terbaik" merupakan satu kata yang tidak mudah kita dapatkan. Penuh halang rintang, tangis, kesedihan serta kekecewaan.
<< Yunita Asmira >>

Kamis, 20 Desember 2012

BIBIR # BAIT


Indah senyuman nan manis
Tutur kata bertabur janji
Makna kata yang sulit terpecahkan
Adakah kau setia ?


Kata indah yang kau kirim
Lirik bait tersampai ke hatiku
Namun apa nyatanya
Aku kau dustai


Kau datang begitu saja
Kau pergi sesuka hatimu
Pedih, perih, sakit, luka dan duka
Menyatu berpadu dalam hatiku
Terima kasih atas semuanya
Terima kasih kata indahmu
Bila saja kata indahmu menyatu dengan manis bibirmu

Jumat, 23 November 2012

KESEDIHAN ACEH




Kau adalah sudut sabang
Yang menghubungkan Indonesia Timur
 Dan Indonesia barat
Kini kau tlah diterjang Tsunami
Merana memikul duka berlinang air mata
Ribuan mati, semua rata dengan tanah
Semua hanyut ikuti lumpur tsunami
Kini tinggal bangkai berserakan
Bagai sampah yang terbuang
Mungkin alam tak ingin bersahabat lagi

Kutatap wajahmu aceh
Terpancar kesedihan mendalam
Ku lihat nasib mereka
Mungkin lapar, kedinginan atau hilang entah kemana

Kau kini menangis, merintih
Tapi tak ada lagi yang bisa disesali
Mungkin ini peringatan bagi semua
Untuk lebih sadar dan terbuka
Mungkin hari ini Tsunami
Tapi esok kau akan tersenyum untuk negeri



28 Desember 2004

Bangkitlah Aceh


Ku ingat di akhir penghujung Desember
Tepatnya di minggu pagi yang cerah
Tiba-tiba badai tsunami menerjang
Ribuan orang hanyut ikuti lumpur
Ribuan rumah tenggelam diterjang

Dikala itu aceh menangis, merintih
Semua kehilangan
Kehilangan……..

Kini kau membuka lembaran baru
Menyongsong masa depan cerah
Kini kau bangkit dan berdiri
Membangun sebuah istana yang te;ah hancur berlumpur

Ingatlah, kau adalah milik bangsa
Harapanmu adalah harapan bangsa
Bila kau bangkit
Bangsa akan memapahmu
Bangsa kana menuntunmu

Bangkitlah aceh…….. bangkitlah
Kami semua akan membantumu



Januari 2005

NARKOBA


Narkoba
Apa yang sebanarnya engkau cari
Dan sebenarnya apa yang kau nanti
Sudah banyak nyawa melayang
Namun kau tetap tak bisa berhenti
Dan nyawa itu tak dapat kau ganti

Narkoba
Mengapa kau siksa hidup kami
Kau berikan mimpi-mimpi yang tiada pasti
Yang membuat kami lupa diri

Narkoba
Janjimu tak daapt kau tepati
Kau hanya bisa menyiksa hidup kami
Narkoba janjimu Cuma khayalan
Dan khayalan itu tak  mungkin jadi kenyataan


November 2003




KAUM



Pada saat semakin dekat
Bulan pun terbelah
Dan kiranya ini sihir
Hingga ada dusta dan nafsu
Pandangan mereka tertunduk ketika keluar dari kuburan
Bagai belalang yang beterbangan

Maka Dia mengadu
Lalu kami bukakan pintu-pintu langit
Menurunkan air yang tercurah
Menjadikna bumi menyemburkan mata-mata air
Dia pun berlayar dari papan dan pasak

Sesungguhnya telah dihembuskan
Angin yang sangat kencang pada naas
Bagai pohon-pohon kurma yang tumbang dengan akarnya
Suara Guntur menjadikan mereka batang yang kering
Hingga hadir badai yang membawa batu




23.35.29.08.12

Jalan Cinta



Bertatap lama matamu
Bercahaya Indah nan paras
Dimasa itu dimulainya
Mata kecilku menatap sayu
Air wajahku dengan manjanya
Tanpa tertangkap Engkau menorehkan khiasan

Masa kecilku kau pandang indah
Dengan manjanya aku didepanmu
Hingga waktunya aku berlayar
Tak termakna semuanya darimu
Aku berpijka dan menuju samudera
Tergoyang tanpa arah
HIngga melayang kea wan putih

Di waktu ini
Aku menuju indahnya masa itu
Tersirat akan semua masa itu
Termaknai olehku akan katamu
Tertulis dalam hati
Tersimpan dalam jiwa
Engkau yang aku dengan kagumku
Engkau dengan yang aku bayangkan
Engkau dan aku dalam doa padanya







12.25.30.08.12